Kamis, 12 Juli 2018

VCLASS SISTEM INFORMASI PERBANKAN (MINGGU 11)


SEJARAH BERDIRINYA BANK INDONESIA

Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia. Bank ini memiliki nama lain De Javasche Bank yang dipergunakan pada masa Hindia Belanda. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas BI dalam mengatur dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada aspek makroprudensial sistem perbankan secara makro
BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin oleh Dewan Gubernur. Sejak 2013Agus Martowardojo menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Darmin Nasution. Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.
Tahun 1953, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya.
Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamendemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amendemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.



TUGAS BANK INDONESIA

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah:
1.      Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
2.      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta
3.      Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.  Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas system keuangan itu adalah:
1.      Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter, menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya. Serta melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada Operasi pasar terbuka, Penempatan tingkat diskont, Penetapan cadangan wajib minimum, Peraturan kredit atau pembiayaan, Kebijakan nilai tukar, Kewenangan dalam mengelola devisa, Penyelenggaraan survey yang berkaitan denagn keuangan

2.      Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem pembayaran. Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia Berwenang :
·                     Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atau menyelenggarakan jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan kegitan serta menetapkan penggunaan alat pembayaran.
·                     Mengatur sistem kliring antar bank baik dalam mata uang rupiah maupun asing, maksudnya BI berwenang mengatur sistem kliring antar bank dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang meliputi sistim keliring domestik dan lintas Negara ( pasal 16).
·                     Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank.mengeluarkan dan mengendorkan uang, sesuai dengan amanat UUD 1945. BI merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengatur peredaran uang rupiah (pasal 20) termasuk dalam wewenang ini mencabut, menarik serta memusnakan dan menetapkan macam-macam, harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan dan penentuan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah (pasal 19).
3.      Mengatur dan Mengawasi Bank. Pengaturan dan pengawasan Bank merupakan salah satu tugas BI sebagai mana ditentukan dalam pasal 8 UU BI.
·         Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu.
·         Melaksanakan pengawasan Bank, serta mengenakan sanksi terhadap bank (pasal 24).
·         Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat perinsip kehati-hatian (pasal 25).
·         Pemeriksaan terhadap bank dilakukan secara berkala maupun setiap waktu apa bila diperlukan dan dapat dilakukan terhadap perusahaan induk,perusahaan anak,pihak terkait dan pihak terafilasi dari bank apa bila diperlukan.

4.      Bank Indonesia dapat melakukan pengalihan pengawasan. Dalam UU BI ditetapkan bahwa tugas mengawasi bank akan dialihkan kepada lembaga pengawasan sector jasa keuangan independen yang dibentuk pada 31 desember 2002 ( pasal 34 ) tugas yang dialihkan pada lembaga ini tidak dapat termasuk tugas pengaturan bank serta tugas yang berkaitan dengan perizinana.

5.      Mengambil tindakan terhadap suatu bank sebagaimana diatur dalam UU tentang perbankan yang berlaku apa bila menurut penilaian BI dapat membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau mebahayakan perekonomian nasional.

Tugas Bank Sentral Secara Khusus

           Menjaga stabilitas sistem keuangan pada tingkat nasional dan internasional merupakan masalah penting bagi bank sentral dan pemerintah karena biaya ekonomi makro berpotensi utama dari gangguan pada sistem keuangan. Kepentingan bank sentral berfungsi penuh pada sistem keuangan yang berasal dari peran penting bahwa sistem keuangan, terutama bank, bermain dalam kebijakan moneter. Gangguan dalam sistem keuangan dapat menunda atau menghambat impuls transmisi kebijakan moneter ke ekonomi riil.
Terbentuknya harga gelembung aset atau ledakan kredit dapat merusak dasar bagi stabilitas harga pada keuangan jangka panjang. Tugas lain dari bank sentral adalah mengatur sistem pembayaran yang tujuan akhirnya untuk mewujudkan kesehatan sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan. Fungsi lain dari sistem pembayaran tersebut adalah untuk menyokong kestabilan nilai rupiah yang berakhir pada stabilitas nilai tukar.
Dengan semakin beragamnya masalah perekonomian terutama yang berkaitan dengan moneter, pembaharuan mengenai tugas dari Bank Indonesia terangkum dalam UU no.2 tahun 2008 yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dari perbankan nasional guna menghadapi krisis global. Untuk itu kegunaan bank sentral sangat penting bagi kelangsungan pengaturan modal dan biaya Negara dalam transaksi secara nasional maupun internasional.

Rabu, 27 Juni 2018

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2 KE 4


  • Exercise 37: Relative Clauses
  1. The last record that was produced by this company became a gold record.
  2. Checking accounts that require a minimum balance are very common now.
  3. The professor who spoke with you yesterday is not here today.
  4. John whom are the highest grade in the school has received a scholarship.
  5. Felipe bought a camera, that has three lenses.
  6. Frank is the man, we are going to nominated whom for the office of treasurer.
  7. The doctor is with a patient, whose leg was broken in an accident.
  8. Jane is the woman, who is going to China next year.
  9. Janet wants a typewriter, which self-corrects.
  10. This book that I found last week contains some usefull information.
  11. Mr. Bryant whose team has lost the game looks very sad.
  12. James wrote an article, that indicated that he disliked the president.
  13. The director of the program which graduated from Harvard University is planning to retire next year.
  14. This is the book, that I’ve been looking for all year.
  15. William who has lawyer’s brother wants to become a judge.

  • Exercise 38: Relative Clause Reduction
  1. George is the man chosen to represent the committee at the convention.
  2. All of the money accepted has already been released.
  3. The papers on the table belong to Patricia.
  4. The man brought to the police station confessed to the crime.
  5. The girl drinking coffee is Mary Allen.
  6. John’s wife a proffesor, has written several papers on this subject.
  7. The man talking to the policeman is my uncle.
  8. The book on the top shelf is the one that I need.
  9. The number of students been counted is quite high.
  10. Leo Evants a doctor, eats in this restaurant every day.

  • Exercise 39: Subjunctive
  1. The teacher demanded that the student leave the room
  2. It was urgent that he call her immediately
  3. It was very important that we delay discussion
  4. She intends to move that the committee suspend discussion on this issue
  5. The king decreed that the new laws take effect the following month
  6. I propose that you should stop this rally
  7. I advise that you take the prerequisites before registering for this course
  8. His father prefers that he attend a different university
  9. The faculty stipulated that the rule be abolished
  10. She urged that we find another alternative

  • Exercise 40: Inclusives
  1. Not only
  2. As well as
  3. Both
  4. But also
  5. As well as
  6. Not only
  7. Both
  8. But also
  9. As well as
  10. As well as

  • Exercise 41: Know/Know How
  1. Know how
  2. Know how
  3. Know
  4. Know
  5. Know how
  6. Know
  7. Know how
  8. Know
  9. Know how
  10. Know how

  • Exercise 42: Clauses of Concession
  1. Although she dislike coffee, she drank it to keep herself warm.
  2. Mary will take a plane, in spite of her dislike of.
  3. Although Marcy’s sadness at losing the contest, she managed to smile
  4. We took many pictures despite cloudy sky.
  5. Even though she has poor memory, the old woman told interesting stories to the children.
  6. In spite of his frequently absent, he has managed to pass the test.
  7. Nancy told me the secret, though she has promised not to do so.
  8. We plan to buy a ticket for the drawing even though we had knew we will not win.
  9. Even though it is high price, my daughters insist on going to the movies every Saturday.
  10. He ate the chocolate cake even in spite of the diet.

  • Exercise 43: Problem Verbs
  1. Lays
  2. Sit
  3. Lay
  4. Raised
  5. Raise
  6. Lay
  7. Laying
  8. Raised
  9. Rises
  10. Set



TUGAS SOFTSKILL KARANGAN BEBAS KE 4


Kisah Hansel dan Gretel

Di sebuah desa di Jerman, hiduplah Hansel dan Gretel yang merupakan anak-anak dari penebang kayu miskin. Ketika kelaparan besar melanda wilayah mereka, istri penebang kayu memutuskan untuk membawa anak-anak ke hutan dan meninggalkan mereka di sana untuk menjaga diri mereka sendiri, sehingga dia dan suaminya tidak mati kelaparan, hal ini karena dia berpikir bahwa anak-anak makan terlalu banyak. Penebang kayu menentang rencana itu tetapi akhirnya, dan dengan enggan, tunduk pada usul istrinya. Mereka tidak sadar bahwa di kamar tidur anak-anak, Hansel dan Gretel telah mendengarnya. Setelah orang tua pergi tidur, Hansel menyelinap keluar dari rumah dan mengumpulkan kerikil putih sebanyak yang dia bisa, lalu kembali ke kamarnya, meyakinkan Gretel bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan mereka.

Keesokan harinya, mereka sekeluarga berjalan jauh ke dalam hutan dan Hansel meletakkan jejak kerikil putih. Setelah orang tua mereka meninggalkan mereka, Hansel dan Gretel mengikuti jejak kembali ke rumah. Ketika sang ibu  melihat mereka, dia sangat marah dan mengunci mereka di dalam rumah. Hansel dan Gretel tidak dapat keluar bahkan bahkan hanya untuk mengumpulkan kerikil. Lalu pagi datang, keluarga itu kembali masuk ke hutan. Hansel mengambil sepotong roti dan meninggalkan jejak remah-remah roti agar mereka dapat mengikuti kembali rumah. Namun, setelah mereka sekali lagi ditinggalkan, mereka menemukan bahwa burung telah memakan remah-remah tersebut dan mereka tersesat di hutan. Setelah berhari-hari mengembara, mereka mengikuti burung putih yang indah ke tempat terbuka di hutan, dan menemukan sebuah pondok besar yang dibangun dari kue jahe, kue, permen, dan dengan kaca jendela dari gula bening. Lapar dan lelah, anak-anak mulai makan atap rumah, ketika pintu terbuka seorang wanita yang sangat tua muncul. Wanita tua itu merayu mereka agar mau tinggal di rumah itu, dengan janji akan menyediakan tempat tidur empuk, makanan lezat dan mandi air panas. Mereka setuju tanpa menyadari bahwa nyonya rumah mereka sebenarnya adalah seorang penyihir haus darah yang suka memasak dan memakan anak-anak.

Keesokan paginya, penyihir membersihkan kandang di kebun dari tawanan dia sebelumnya. Lalu dia memasukan Hansel ke dalam kandang dan memaksa Gretel menjadi budaknya. Penyihir itu memberi makan Hansel secara teratur untuk menggemukkannya. Hansel cerdas dan ketika penyihir meminta Hansel untuk menjulurkan jarinya agar dia melihat betapa gemuknya dia, dia menjulurkan tulang yang dia temukan di dalam kandang setiap waktu. Sang penyihir terlalu tidak sabaran dan memutuskan untuk makan Hansel.

Keesokan harinya, penyihir menyiapkan oven untuk Hansel, tetapi karena dia merasa sangat lapar, dia memutuskan untuk memakan Gretel juga. Dia membujuk Gretel untuk membuka oven dan memintanya untuk membungkuk di depan oven untuk melihat apakah apinya cukup panas. Gretel, merasakan niat jahat si penyihir, dan kemudian berpura-pura tidak mengerti apa yang penyihir maksud. Marah, penyihir itu memberi contoh apa yang harus Gretel lakukan. Dan saat itulah Gretel segera mendorong perempuan jahat itu ke dalam oven, membanting dan menutup pintu, meninggalkan makhluk tak berwajah itu dibakar menjadi abu, dan  menjerit kesakitan sampai dia mati. Gretel pun segera membebaskan Hansel dari kurungan dan mereka berdua menemukan tas penuh harta dan batu mulia. Mereka kemudian menaruh permata ke dalam pakaian mereka, dan anak-anak itu berangkat ke rumah.

Lalu datang seekor bebek mengangkut mereka melintasi hamparan laut menuju rumah mereka. Dan setibanya di rumah mereka hanya menemukan ayah mereka yang mengungkapkan bahwa ibu mereka meninggal karena sebab yang tidak diketahui. Ayah mereka menghabiskan seluruh hari-harinya meratapi hilangnya anak-anaknya dan senang melihat mereka selamat dan sehat. Dengan kekayaan penyihir, mereka semua hidup bahagia selamanya.


Rabu, 09 Mei 2018

TUGAS SOFTSKILL KARANGAN BEBAS KE 3

CERITA RAKYAT 
ASAL MULA SELAT BALI


Dahulu kala hiduplah seorang Brahmana benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru memberi hadiah harta dan seorang istri yang cantik. Sesudah beberapa tahun menikah, mereka mendapat seorang anak laki – laki yang diberi nama Manik Angkeran. Manik Angkeran bertumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah dan pandai, namun Ia suka berjudi. Dia sering kalah dan terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, terkadang Ia pun berhutang. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. 

Tiba-tiba dia mendengar suara, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”

Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. 
Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. 

Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tetapi tidak pada kenyataannya harta itu habis dengan sangat cepat. Sekali lagi Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya. Tetapi, Sidi Mantra kecewa dan menolaknya.

Setelah itu, Manik Angkeran tidak tinggal diam, Ia mencari tahu dari mana Ayahanya mendapatkan harta tersebut. Tidak lama kemudian, Manik Angkeran tahu bahwa harta tersebut didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. 

Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, “Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma.”

Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Maka terlintaslah niat jahat dalam hatinya. Karena ingin harta lebih banyak,maka dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar akan kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri ketakutan. Tetapi karena kesaktian Naga, sewaktu jejak Manik Angkeran dijilat sang Naga, maka ia terbakar menjadi abu.

Melihat kematian anaknya, Sidi Mantra pun menjadi sangat sedih. Ia pun segera mencari Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dapat hidup kembali. Naga Besukih mengabulkan permohonan tersebut dengan syarat Sidi Mantra mau mengembalikan ekor Naga Besukih seperti sediakala. Lalu dengan kesaktian, Sidi Mantra ekor Naga kembali seperti semula. 

Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi nya lagi. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia memutuskan untuk tidak hidup bersama lagi.

“Kamu harus memulai hidup baru ,” kata Sidi Mantra. 

Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. 

Dengan kesaktian, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. cerita ini yang menggaris besari asal mula selat bali, sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2 KE 3


  • Exercise 35 : Passive Voice
  1. The President is called by somebody everyday
  2. The other members are being called by Jhon
  3. The document to the department was delivered by Martha
  4. The amendment have been repealed by the other members
  5. The information had been received by the delegates before the recess
  6. The supplies should be buy by the teacher for this class
  7. Mr.Watson will be called by somebody tonight
  8. Considerable damage has been caused by the fire
  9. A new procedure were being developed by the company before the bankruptcy hearings began
  10. The papers will have been received by Jhon tomorrow

  • Exercise 36 : Causative Verbs
  1. Leave
  2. Repaired
  3. Typed
  4. Call
  5. To Paint
  6. Write
  7. Lie
  8. To send
  9. Cut
  10. Sign
  11. Leave
  12. To wash
  13. Fixed
  14. Published
  15. To find

TUGAS SOFTSKILL KARANGAN BEBAS KE 2


Tugas Softskill Bahasa Inggris Bisnis 2 ( Karangan Bebas)



PERIBAHASA INDONESIA

Air beriak tanda tak dalam          : Orang yang banyak bicara atau sombong, biasanya kurang ilmunya.
Batu hitam tak bersanding           : Tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya
Cacing hendak menjadi naga       : Orang hina hendak menyamai orang besar
Duduk berkisar, tegak berpaling  : Tidak mau menepati janji
Esa hilang dua terbilang               : Berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai
Gigi tanggal rawan murah            : Keinginan timbul setelah tidak ada kesempatan lagi
Harum meninggalkan bau            : Keburukan tidak kelihatan karena tertutup oleh nama baik
Ikan dihulu, tuba dihilir                : Perbuatan yang sia-sia
Jerat halus kelindan sutera            : Tipu muslihat yang sangat halus
Kapak menelan beliung                : Yang baik ditukar dengan yang buruk
Lading tajam sebelah                    : Selalu mau menerima pemberian, tetapi segan memberi
Musang berbulu ayam                  : Orang jahat berlaku sebagai orang baik
Nasi sudah menjadi bubur            : Yang sudah terlanjur, tidak dapat diperbaiki atau diubah lagi
Ombak kecil jangan diabaikan     : Perkara yang kecil mungkin mendatangkan bahaya perlu diperhatikan juga
Puyu di air bersih, jernih              : Hidup dalam kesenangan
Rupa harimau, hati tikus              : Kelihatannya gagah berani, tetapi sebenarnya penakut
Sendok besar tak mengenyang     : Tidak ada bukti
Taruh beras dalam padi                : Menyimpan rahasia baik-baik
Ular menyusur akar                      : Merendahkan diri tetapi tidak turun martabatnya
Wau melawan angin                     : Perbuatan yang sia-sia


P.S : Pribahasa ini saya ambil dari buku yang saya miliki karangan Amran Y.S Chaniago, BA yang berjudul 1700 Peribahasa Indonesia , untuk memenuhi tugas softskill Bahasa Inggris Bisnis 2

Rabu, 25 April 2018

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2 KE 2


  • Exercise 31 : Nouns Functioning as Adjectives
  1. Twelve-story
  2. Language
  3. Three-act
  4. Two-day
  5. Seventy-nine-piece
  6. Five-shelf
  7. Sixteen-ounce
  8. Six-quart
  9. Brick
  10. Ten-speed

  • Exercise 32 : Enough
  1. Enough People
  2. Enough French
  3. Enough Time
  4. Fast Enough
  5. Soon Enough
  6. Early Enough
  7. Hard Enough
  8. Slowly Enough
  9. Enough Flour
  10. Enough Books

  • Exercise 33 : Because/Because Of
  1. Because Of
  2. Because Of
  3. Because Of
  4. Because
  5. Because
  6. Because Of
  7. Because Of
  8. Because Of
  9. Because
  10. Because Of

  • Exercise 34 : So/Such
  1. So
  2. Such
  3. So
  4. Such
  5. Such
  6. So
  7. Such
  8. So
  9. So
  10. Such
  11. So
  12. So
  13. Such
  14. So
  15. So

Kamis, 15 Maret 2018

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2 (Karangan Bebas)

Sepiring Spagheti untuk Hati Gayatri


Berulang-ulang kubaca diary itu dan selalu air mataku menetes...

Mama mencintai seseorang di masa lalunya. Hampir di separuh hidupnya dia membuat suatu ruang dalam hatinya untuk seseorang, tidak pernah dia membiarkan orang lain memasuki ruang itu.

Aku memasukkan diary itu ke dalam tasku. Dan mulai celingukan mencari seseorang yang baru tiba dari Belanda. Bandara tidak terlalu ramai sore ini.

"Chacha?" seorang lelaki tampan paruh baya menyapaku. Senyumannya sungguh hangat.

Aku terpana memandangnya, dia begitu tinggi, mungkin sekitar 180-an cm.

Dia mengajakku ke cafe ujung bandara. Kami minum kopi dalam diam.

"Setelah aku menerima email-mu, aku memutuskan untuk pulang ke Jakarta setelah 25 tahun kutinggalkan Jakarta"

"Tante Dhani?" dia tersenyum tipis dan agak sedih.

"Kami sudah bercerai 15 tahun yang lalu"

"Anak Om?" dia menggelengkan kepalanya 

"Kami tidak dikaruniai anak"

"Ahh.. maaf Om" dia mengibaskan tangannya, "Tidak apa, Chacha"

Dia tersenyum dan bercerita, bahwa dia melanjutkan S3 Piano di Belanda dan menghabiskan harinya dengan menjadi dosen dan menciptakan lagu-lagu.

"Kamu tahu, dulu aku sering menciptakan lagu dan mamamu yang membuatkan liriknya, dia perempuan yang sangat luar biasa" Matanya menerawang jauh, ada sedikit kebahagiaan disana, mungkin saat kenangan indah bersama mama sekelebat lewat.

" Aku turut berduka cita tentang papamu akibat kecelakaan pesawat. Sungguh, aku baru tahu berita itu."

"Om membenci mama?" tanyaku berhati-hati.

"Tidak pernah sedikitpun ada rasa benci di hatiku untuknya. Yang ada hanyalah rasa sayang. Selalu ada, sampai sekarang." dia melanjutkannya, "Aku melewati hari-hari yang gelap setelah mamamu menolaku. Aku tidak sekuat dia, dia sungguh luar biasa menekan egonya untuk kebahagiaan orang lain."

Matanya tampak berkaca-kaca, "Aku menikahi Dhani 6 bulan setelah itu. Aku hanya mendengar berita, mamamu menikah dengan papamu setahun kemudian." dia menghela nafas, "Namun, setelah aku bercerai dengan Dhani, aku menutup hatiku dan tidak mau lagi mengetahui apapun keadaan mamamu. Aku takut, aku tidak bisa menguasai akal sehatku dan menculiknya." dia tertawa kecil.

"Om.." aku berkata hati-hati, "Tahukah Om, jika mama selelu merayakan tanggal 10 Oktober setiap tahun?" dia terkesiap, menatapku lama.

"10 Oktober, tepat jam 10 malam ketika aku melamarnya"

"Ya, 10 Oktober tiap jam 10 malam, mama akan memainkan piano, Love Story"

"Dia melakukan itu setiap tahun?" aku mengangguk dan ingin mengatakan betapa hebatnya mamaku menjaga cintanya.

"Aku juga melakukan hal yang sama, 10 Oktober jam 10 malam, Love Story. Aku selalu mengenang saat itu, bermain piano sendiri."

Sekarang aku yang terpana. Ya Tuhan, mereka bagaikan jiwa yang terbelah.

Dia menarik tanganku, "Ayo sekarang kita ke rumah sakit, aku tidak sabar ingin memeluknya, menciumnya, menikahinya setelah 27 tahun, akhirnya aku bisa mendapatkan belahan jiwaku. Aku selalu teringat kata-katanya malam itu. 

'Kalau kita berjodoh, pasti Allah akan mempertemukan kita kembali. Dan jika saat itu tiba, kita sama-sama sedang sendiri dan tidak ada hati yang terluka.'

Aku menahan tangannya, "Om tidak membuka emailku 2 hari yang lalu?" mataku berkaca-kaca memandangnya. Dia menatapku, diam dan beku.

"Jangan, Chacha. Jangan katakan sesuatu yang buruk."

Aku menumpahkan air mataku dan memeluknya.

"Mama sudah pergi, Om. Dua hari lalu. Sudah pergi."




(Jakarta, 9 Februari 2010)
BOTEFILIA, PUSTAKA INTERMASA

P.S : Cerita ini saya ambil dari novel yang saya miliki karya Botefilia untuk memenuhi tugas softskill membuat karangan bebas.

Rabu, 14 Maret 2018

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2


  • Exercise 21 : Conditional Sentences
  1. Understood
  2. Could not have been
  3. Will give
  4. Would have told
  5. Would have
  6. Had
  7. Stopped
  8. Needed
  9. Would have found
  10. Enjoyed
  11. Paint
  12. Were
  13. Writes
  14. Permitted
  15. Had spent
  16. Will accept
  17. Buys
  18. Had decided
  19. Would have written
  20. Will leak
  21. Had studied
  22. Hears
  23. See
  24. Gets
  25. Turn
  26. Were
  27. Would have called
  28. Would have talked
  29. Explained
  30. Spoke

  • Exercise 22 : Used To
  1. Eating
  2. Eating
  3. Swim
  4. Like
  5. Speaking
  6. Studying
  7. Dancing
  8. Slepping
  9. Eating
  10. Eating


  • Exercise 23 : Would Rather
  1. Stay
  2. Have stayed
  3. Work
  4. Studied
  5. Not study
  6. Have
  7. Stood
  8. Not cook
  9. Had arrive
  10. Have sleep

  • Exercise 24 : Must/Should + Perfective
  1. Should have had
  2. Must have been
  3. Must have damaged
  4. Should not have parked
  5. Must have studied
  6. Must not have studied
  7. Should have been
  8. Must not have deposite
  9. Must have forgotten
  10. Must not have been studied

  • Exercise 25 : Modals + Perfective
  1. I would
  2. Would have gone
  3. May have had
  4. Must have done
  5. Must have forgotten
  6. May have slept
  7. Might have had
  8. Could have lost
  9. Shouldn't have driven
  10. May have run

  • Exercise 26 : Adjectives and Adverbs
  1. Well
  2. Intense
  3. Brightly
  4. Fluent
  5. Fluently
  6. Smooth
  7. Accurately
  8. Bitter
  9. Soon
  10. Fast

  • Exercise 27 : Linking (Copulative) Verbs
  1. Terrible
  2. Well
  3. Good
  4. Calm
  5. Sick
  6. Quickly
  7. Diligently
  8. Vehemently
  9. Relaxed
  10. Noisy

  • Exercise 28 : Comparisons
  1. As soon
  2. More important
  3. As well
  4. More expensive
  5. As hot
  6. More talented
  7. More colorful
  8. Happier
  9. Worse
  10. Faster

  • Exercise 29 : Comparisons
  1. Than
  2. Than
  3. From
  4. Than
  5. Than
  6. Than
  7. As
  8. Than
  9. Than
  10. From

  • Exercise 30 : Comparisons
  1. Best
  2. Happiest
  3. Faster
  4. Creamiest
  5. More colorful
  6. Better
  7. Good
  8. More awkwardly
  9. Least
  10. Prettier