Rabu, 27 Juni 2018

TUGAS SOFTSKILL KARANGAN BEBAS KE 4


Kisah Hansel dan Gretel

Di sebuah desa di Jerman, hiduplah Hansel dan Gretel yang merupakan anak-anak dari penebang kayu miskin. Ketika kelaparan besar melanda wilayah mereka, istri penebang kayu memutuskan untuk membawa anak-anak ke hutan dan meninggalkan mereka di sana untuk menjaga diri mereka sendiri, sehingga dia dan suaminya tidak mati kelaparan, hal ini karena dia berpikir bahwa anak-anak makan terlalu banyak. Penebang kayu menentang rencana itu tetapi akhirnya, dan dengan enggan, tunduk pada usul istrinya. Mereka tidak sadar bahwa di kamar tidur anak-anak, Hansel dan Gretel telah mendengarnya. Setelah orang tua pergi tidur, Hansel menyelinap keluar dari rumah dan mengumpulkan kerikil putih sebanyak yang dia bisa, lalu kembali ke kamarnya, meyakinkan Gretel bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan mereka.

Keesokan harinya, mereka sekeluarga berjalan jauh ke dalam hutan dan Hansel meletakkan jejak kerikil putih. Setelah orang tua mereka meninggalkan mereka, Hansel dan Gretel mengikuti jejak kembali ke rumah. Ketika sang ibu  melihat mereka, dia sangat marah dan mengunci mereka di dalam rumah. Hansel dan Gretel tidak dapat keluar bahkan bahkan hanya untuk mengumpulkan kerikil. Lalu pagi datang, keluarga itu kembali masuk ke hutan. Hansel mengambil sepotong roti dan meninggalkan jejak remah-remah roti agar mereka dapat mengikuti kembali rumah. Namun, setelah mereka sekali lagi ditinggalkan, mereka menemukan bahwa burung telah memakan remah-remah tersebut dan mereka tersesat di hutan. Setelah berhari-hari mengembara, mereka mengikuti burung putih yang indah ke tempat terbuka di hutan, dan menemukan sebuah pondok besar yang dibangun dari kue jahe, kue, permen, dan dengan kaca jendela dari gula bening. Lapar dan lelah, anak-anak mulai makan atap rumah, ketika pintu terbuka seorang wanita yang sangat tua muncul. Wanita tua itu merayu mereka agar mau tinggal di rumah itu, dengan janji akan menyediakan tempat tidur empuk, makanan lezat dan mandi air panas. Mereka setuju tanpa menyadari bahwa nyonya rumah mereka sebenarnya adalah seorang penyihir haus darah yang suka memasak dan memakan anak-anak.

Keesokan paginya, penyihir membersihkan kandang di kebun dari tawanan dia sebelumnya. Lalu dia memasukan Hansel ke dalam kandang dan memaksa Gretel menjadi budaknya. Penyihir itu memberi makan Hansel secara teratur untuk menggemukkannya. Hansel cerdas dan ketika penyihir meminta Hansel untuk menjulurkan jarinya agar dia melihat betapa gemuknya dia, dia menjulurkan tulang yang dia temukan di dalam kandang setiap waktu. Sang penyihir terlalu tidak sabaran dan memutuskan untuk makan Hansel.

Keesokan harinya, penyihir menyiapkan oven untuk Hansel, tetapi karena dia merasa sangat lapar, dia memutuskan untuk memakan Gretel juga. Dia membujuk Gretel untuk membuka oven dan memintanya untuk membungkuk di depan oven untuk melihat apakah apinya cukup panas. Gretel, merasakan niat jahat si penyihir, dan kemudian berpura-pura tidak mengerti apa yang penyihir maksud. Marah, penyihir itu memberi contoh apa yang harus Gretel lakukan. Dan saat itulah Gretel segera mendorong perempuan jahat itu ke dalam oven, membanting dan menutup pintu, meninggalkan makhluk tak berwajah itu dibakar menjadi abu, dan  menjerit kesakitan sampai dia mati. Gretel pun segera membebaskan Hansel dari kurungan dan mereka berdua menemukan tas penuh harta dan batu mulia. Mereka kemudian menaruh permata ke dalam pakaian mereka, dan anak-anak itu berangkat ke rumah.

Lalu datang seekor bebek mengangkut mereka melintasi hamparan laut menuju rumah mereka. Dan setibanya di rumah mereka hanya menemukan ayah mereka yang mengungkapkan bahwa ibu mereka meninggal karena sebab yang tidak diketahui. Ayah mereka menghabiskan seluruh hari-harinya meratapi hilangnya anak-anaknya dan senang melihat mereka selamat dan sehat. Dengan kekayaan penyihir, mereka semua hidup bahagia selamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar