I.
A.
PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR & ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
- Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar
adalah ilmu pengetahuan untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia tentang masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat. Ilmu
sosial dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat
kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi
alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga mahasiswa
dapat berperan serta dalam mewujudkan hubungan yang harmonis kepada masyarakat.
Ilmu
sosial dasar menyajikan pemahaman mengenai hakekat manusia sebagai makhluk
sosial dan masalah - masalahnya. Yang membedakan masalah sosial dengan masalah
lainnya bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan
pranata-pranata sosial. Menurut masyarakat, masalah sosial adalah segala
sesuatu yang menyangkut kepentingan umum. Sedangkan menurut para ahli, adalah
suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat
secara keseluruhan.
Kegiatan-kegiatan sosial yang mendatangkan manfaat yang
dilakukan bersama oleh masyarakat dapat mewujudkan kondisi yang harmonis
diantara masyarakat. Kemudian dapat mengurangi kesenjangan dan kecemburuan
sosial. Masyarakat harus bersatu dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang
terjadi. Oleh karena itu, ilmu sosial dasar harus dipelajari oleh mahasiswa
agar dalam kehidupan dalam masyarakat, mahasiswa telah mengerti dan memahami
cara untuk mengatasi masalah-masalah sosial.
- Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan
dengan masyarakat pada
masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. di Indonesia
pelajaran ilmu pengetauan sosial disesuaikan dengan berbagai prespektif
sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang masyarakat dalam IPS
dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar
sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan
negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau.
Ilmu sosial, dalam mempelajari
aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau
struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam.
Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan
metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin
dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan
lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam
tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan
kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan
manusia serta implikasi dan konsekuensinya.
Karena sifatnya yang berupa
penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama(SMP/SLTP). Sedangkan untuk tingkat di
atasnya, mulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi,
ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-cabang dalam ilmu tersebut khususnya
jurusan atau fakultas yang memfokuskan diri dalam mempelajari hal tersebut.
- Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Tujuan ilmu sosial
dasar adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih
memahami dan menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah sosial yang
ada dalam masyarakat. Ilmu sosial dasar
memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk dapat menjawab setiap permasalahan
yang terjadi pada masyarakat.
Ilmu sosial dasar juga
bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.
Pengetahuan dasar yang luas akan
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi yang
besar kepada lingkungan sekitarnya.
Komunikasi
juga sangat penting dikuasai olesh setiap mahasiswa, karena dengan komunikasi
yang baik kepada orang lain maka mereka akan dapat mengembangkan seluruh
petensinya dan agar dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
- Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Soasial ialah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar memahami masalah-masalah sosial yang
terjadi dalam masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan atas
segala ketimpangan, serta terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Agar
tujuan tersebut dapat dicapai, maka program-program pembelajaran IPS di
sekolah perlu diorganisasikan dengan baik. Tujuan pembelajaran IPS secara lebih
rinci dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Memiliki
kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui
pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui
dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari
ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
c. Mampu
menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk
menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
d. Menaruh
perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat
analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
e. Mampu
mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agarsurvive yang kemudian bertanggung jawab
membangun masyarakat. pengembangan keterampilan pembuatan keputusan.
f. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan sosial
g. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
h. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional
maupun global
B.
PERBEDAAN
ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari
tentang hubungan sosial dalam bermasyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial juga
mengajarkan kita dalam berinteraksi yang baik dengan masyarakat sekitar.
Misalnya, kita harus menghormati orang yang lebih tua, berbicara dengan bahasa
yang baik dan benar, dan bersikap sopan santun.
Ilmu Sosial
Dasar adalah ilmu yang didasari berdasarkan suatu nilai dalam berkependudukan
yang bertempat di suatu Negara. Bisa dengan cara menilai, menyimpulkan, dan
juga menganalasis suatu permasalahan yang ada di sekitarnya, menggunakan suatu
nilai yang terpenting dalam ilmu sosial dasar. Nilai penting dalam ilmu
sosial dasar yaitu fakta, konsep, dan teori, semua nilai tersebut diambil dari
sejarah, ekonomi, geografi sosial,sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Ilmu Sosial
Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai perbedaan
yaitu :
- Ilmu Sosial Dasar diberikan di
Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan
hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
- Ilmu Sosial Dasar merupakan
satu matakuliah yang tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
- Ilmu Sosial Dasar lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
II.
A. PERTUMBUHAN PENDUDUK
- Pengertian
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk ialah perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTAMBAHAN PENDUDUK
1. Kelahiran
(Fertilitas)
Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada
tahun tersebut, sementara Fertilitas Kumulatif adalah pengukuran jumlah rata
rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas
usia suburnya.
2. Kematian
(Mortalitas)
Kematian
merupakan faktor alami. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia
secara
permanen atau berkurangnya penduduk pada suatu wilayah.
Pengukuran pertumbuan
dan perkembangan penduduk melalui tingkat kematian dibedakan menjad 3
kategori, yaitu:
- Crude Death Rate (CDR) adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap
1000 penduduk pada pertengahan tahun.
- Age Specific Death Rate (ASDR) adalah jumlah kematian penduduk pd tahun
tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
- Infant Mortality Rate (IMR) adalah tingkat kematian bayi
3. Perpindahan
(Migrasi)
Migrasi
merupakan faktor non-alami. Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas
Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain
dalam jangka waktu tertentu.
- Dampak
Pertumbuhan Penduduk :
- Lahan
tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang.
- Semakin
banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik,
perusahaan, industri, peternakan, dll
- Angka
pengangguran meningkat.
- Angka
kesehatan masyarakat menurun.
- Angka
kemiskinan meningkat.
- Pembangunan
daerah semakin dituntut banyak.
- Ketersediaan
pangan sulit.
- Pemerintah
harus membuat kebijakan yang rumit.
- Angka
kecukupan gizi memburuk.
- Muncul
wanah penyakit baru
C. PENGERTIAN
TRANSMIGRASI, PROSES DAN SEBAB AKIBAT
Transmigrasi
berasal dari bahasa latin yaitu trans yang artinya seberang
dan migrare yang artinya pindah. Jadi transmigrasi adalah
suatu program yang di buat oleh Pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk
dari suatu daerah yang padat penduduk ( kota ) ke daerah yang lain ( desa ) di
dalam wilayah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut
transmigran. Transmigrasi yaitu perpindahan perpindahan penduduk dari pulau
yang padat ke pulau yang kurang padat penduduknya, transmigrasi diatur oleh pemerintah.
Secara umum
pengertian transmigrasi ialah perperpindahan, dalam hal ini memindahkan orang
dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya dalam batas negara
dalam rangka kebijakan nasional untuk tercapainya penyebaran penduduk yang lebih.
Menurut UU Nomor 2 tahun 1972 transmigrasi adalah
perpindahan penduduk atau perpindahan dari suatu daerah untuk menetap ke daerah
lain, yang ditetapkan di dalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan Negara
atau atas alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah. Transmigrasi di Indonesia bermula dari upaya pemerintah Hindia Belanda
untuk memindahkan penduduk Pulau Jawa yang semakin padat ke pulau-pulau lain
yang membutuhkan tenaga kerja untuk mengembangkan potensi ekonominya dan
merupakan bagian dari Politik Etis.- Proses Terjadinya Transmigrasi
Proses terjadinya
Transmigrasi dipengaruhi oleh 2 Faktor yaitu :
a. Faktor Pendorong Transmigrasi :
1. Peningkatan jumlah penduduk di pulau – pulau tertentu
seperti jawa, bali dan lombok mendorong
pemerintah untuk melaksanakan
transmigrasi.
2. Berkurangnya Sumber Daya Alam ( SDA )
3. Telah menyemitnya lapangan pekerjaan di daerah tempat
tinggal
4. Adanya bencana alam di daerah asal.
b. Faktor Penarik Transmigrasi :
1.
Kesempatan
mendapatkan pendapatan yang lebih baik,
2.
Kesempatan
memperoleh pendidikan yang lebih tinggi,
3.
Kjakan dari orang yang di jadikan tempat berlindung.
- Sebab Akibat Transmigrasi
a. Dampak Positif :
1. Mengurangi kepadatan penduduk yang tidak merata.
2. Meningkatkan persatuan & kesatuan dengan cara melakukan transmigrasi
dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa,
terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya.
3. Memproduksi beras dalam kaitan pencapaian swasembada pangan.
4. Meningkatkan hasil pertanian dan
kesejahteraan masyarakat.
5. Merangsang
pembangunan di daerah baru.
b. Dampak Negatif :
1. Kecemburuan
antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan
pemerintah yang cukup besar pada tahun – tahun pertamanya,dan pelaksanaan transmigrasi terkadang menimbulkan
kecemburuan sosial antara penduduk asli dengan para pendatang.
2. Pada
awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka antara lain dalam
bentuk konflik Ambon dan konflik Madura-Dayak di Kalimantan.
3. Gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam
pembagian keuntungan pengelolaan sumber alamnya, juga diperkuat oleh
ketidaksukaan terhadap para transmigran.
4. Berkurangnya
areal hutan untuk lahan permukiman.
5. Terganggunya
habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi.
A. PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. Individu
Individu berasal dari kata latin individuum yang
artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada
kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak
dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia
perseorangan.
Individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya.
Individu tidak akan jelas
identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang
keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai
dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia
sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh
lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan
untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama
dalam hubungannya dengan manusia.
2. Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur
yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau
seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan
hidupnya sendiri.
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family”
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian
Keluarga Menurut para ahli :
- Ki Hajar Dewantara : Kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan
merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya.
- Salvicion dan Ara Celis : Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
- Peranan Ayah : Ayah sebagai
suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
- Peranan Ibu : Sebagai istri dan
ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
- Peran Anak : Anak-anak
melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik
fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Fungsi Keluarga
Ada beberapa
fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
- Fungsi Pendidikan. Dalam hal
ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
- Fungsi Sosialisasi anak. Tugas
keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan. Tugas
keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang
tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan. Tugas keluarga
dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain
dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Religius. Tugas keluarga
dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga
untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
- Fungsi Ekonomis. Tugas kepala
keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk
mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif. Tugas
keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat
rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
- Fungsi Biologis. Tugas keluarga
yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai
generasi penerus.
- Memberikan kasih
sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
3. Masyarakat
Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal
kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab
yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan
bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan
oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam
lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu
masyarakat.
Berikut ini
adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
- Munandar Soelaeman : masyarakat
merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang
erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan
jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat.
- Karl Marx : masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi.
- Emile Durkheim : masyarakat
merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan
anggotanya.
- Paul B. Horton & C. Hunt : masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok
atau kumpulan manusia tersebut.
1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
Pertumbuhan adalah
proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu
yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada. Konsep
aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga
sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu :
1) Faktor Biologis
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan
dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat
khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik
fisik yang sama.
2) Faktor Geografis
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan
mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan
fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain,
maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama
juga memiliki kepribadian yang sama juga. Dari
semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
2. URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan
perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya
salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam,
yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di
kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya
bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan
suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus
mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa,
impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor
pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik
perhatian atau faktor penarik.
Faktor
pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut :
- Terbatasnya
kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
- Tanah
pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.
- Kehidupan
pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.
- Fasilitas
kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
- Upah
kerja di desa rendah.
- Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
- Kesempatan kerja lebih banyak di kota dibandingkan dengan di desa.
- Upah kerja tinggi.
- Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
- Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Dampak
positif urbanisasi :
- Meningkatnya
kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
- Mendorong
pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
- Bagi
desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
- Mengurangi
jumlah pengangguran di pedesaan.
Dampak
negatif urbanisasi :
- Desa
kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
- Perilaku
yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan
kota.
- Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
- Timbulnya pengangguran.
- Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
- Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
- Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya
- Proses Terjadinya Urbanisasi
Pertama,
pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa
meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah
dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi
yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki
tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang
sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40
persen saja.
Kedua,
terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat
menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali
atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate,
yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada
suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat
primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi.
Referensi :
Referensi :